Jumat, 09 Januari 2009

the fat man and title boy

Jika saya mengucapkan kata "Nuklir" pada orang awam, mungkin dibenaknya saya sedang membicarakan kata yang sepada maknanya yaitu “Kematian”. Tragedi Hiroshima dan Nagasaki 60 tahun silam telah cukup meninggalkan “cacat bawaan” terhadap nuklir sebagai teknologi yang harus ditolak dan menutup mata bahwa sekarang ini, teknologi nuklir telah banyak didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Indonesia sendiri telah lama mengembangkan teknologi nuklir dan memiliki tiga reaktor nuklir yaitu Reaktor G. A Siwabessy di Serpong, Reaktor Triga 2000 di Bandung dan Reaktor Kartini di Yogyakarta. Ketiga reaktor ini termasuk dalam jenis reaktor riset yang tujuannya pun untuk berbagai penelitian dibidang nuklir dan menghasilkan berbagai macam teknologi yang penggunaanya non energi, misalnya untuk bidang pertanian, biologi, peternakan, industri, kedokteran, dan bidang-bidang non energi lainnya.

Nuklir, Inti Atom Tanpa Kulit
Untuk mengenal lebih jauh tentang nuklir, kita harus mengetahui lebih dahulu apa itu atom. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu molekul, sedangkan molekul adalah bagian terkecil dari benda yang masih memiliki sifat-sifat fisik dan kimia. Atom dan molekul sendiri memiliki sifat yang berbeda. Dalam modelnya, atom digambarkan sebagai sebuah bola kecil yang terdiri dari inti atom bermuatan positif dan kulit atom bermuatan negatif. Elektron dikulit terluar atom tidak memiliki massa (massa=0) sedangkan proton dan neutron masing-masing memiliki massa 1 sma (1,7x 10-27 Kg). Sehingga dapat dikatakan bahwa massa atom terpusat didalam inti yang meliputi 99,975% total massa atom.

Didalam ilmu fisika, inti inilah yang disebut nuklir. Jadi nuklir merupakan bagian terkecil dari atom dimana massa atom terkumpul. Nuklir tidak mempunyai struktur yang khas dan hanya merupakan inti yang terkandung dalam atom sebagaimana nukleus yang terdapat dalam inti sel dalam ilmu biologi. Sehingga bila berbicara tentang nuklir, sebenarnya kita sedang berbicara tentang inti atom yang “telanjang” tanpa kulit yang mengelilinginya.

Reaksi Nuklir
Bahan bakar yang digunakan untuk melakukan reaksi nuklir adalah Uranium dan tidak dapat menggunakan sembarang unsur. Umumnya Uranium yang digunakan adalah Uranium-235 (92U235) yang merupakan isotop dari Uranium-238 (92U238). Ada dua macam reaksi pada nuklir yaitu reaksi fisi (pembelahan inti) dan reaksi fusi (penggabungan inti). Pada reaksi fisi, inti atom akan pecah menjadi inti-inti yang lebih kecil. Secara eksperimen hal ini dapat dijelaskan melalui penembakan unsur U235 dengan partikel neutron termik (partikel neutron yang bergerak sangat lambat). Saat partikel neutron ini menembus inti Uranium maka inti tersebut akan tereksistasi dan menjadi tidak stabil dan akan kehilangan bentuk asalnya. Inti akan membelah menjadi unsur-unsur yang lebih kecil dengan melepaskan energi dalam bentuk panas, sekaligus melepas 2-3 neutron. Saat inti mengalami perubahan bentuk, inti memancarkan radiasi-radiasi alfa, beta, dan gamma.

Reaksi lain yang terjadi pada nuklir adalah reaksi fusi. Pada reaksi jenis ini inti-inti atom bergabung membentuk inti atom yang lebih besar. Reaksi ini biasanya terjadi pada matahari atau bintang-bintang dan ledakan bom hidrogen. Reaksi fusi ini digolongkan dalam reaksi endotermik (bereaksi dengan memerlukan energi), sedangkan reaksi fisi termasuk reaksi eksotermik yaitu bereaksi dengan melepas energi. Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi sangatlah luar biasa besar. Sebagai ilustrasi: dalam 1 gram U235 terdapat 25,6x1020 atom U235. Atom ini bereaksi dengan melepaskan energi sebesar 200 MeV, sehingga 1 gram U235 dapat melepas energi sebesar 51,2x 1022 MeV atau sebesar 81,92x109 Jolue. Energi ini biasanya dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik (PLTN), pengerak kapal selam atau kapal induk sehingga bisa bertahan di lautan bertahun-tahun tanpa perlu suplai energi dari luar.

Proteksi Radiasi Nuklir
Karena reaksi nuklir merupakan reaksi yang sangat berbahaya, maka reaksi nuklir harus dilakukan didalam suatu reaktor nuklir. Hal ini dilakukan untuk memproteksi masyarakat, peneliti nuklir, dan lingkungan dari radiasi nuklir yang berbahaya. Untuk itu, reaktor nuklir dilengkapi dengan sistem keselamatan terpasang dan ditambah dengan lapisan-lapisan pelindung/proteksi lainnya.

Sistem keselamatan terpasang berupa air pendingin yang bekerja untuk mendinginkan reaktor. Bila suhu dalam teras reaktor naik melebihi suhu operasi normal, maka suhu air akan naik pula dan air akan menjadi uap sehingga air tersebut tidak dapat lagi memperlambat gerakan neutron cepat hasil fisi. Karena neutron dalam keadaan cepat maka neutron ini tidak dapat lagi digunakan untuk reaksi nuklir selanjutnya. Selain itu, reaktor juga dilengkapi dengan tujuh lapisan pengaman yaitu penghalang pertama adalah matrik bahan bakar yang berbentuk padat. Ini dimaksudkan agar semua limbah radioaktif tetap terikat pada bahan bakar. Penghalang kedua adalah kelongsong bahan bakar yang dirancang tahan terhadap korosi pada temperatur tinggi dan dibuat dari campuran khusus (zircaloy).

Penghalang ketiga adalah sistem pendingin yang akan melarutkan bahan radioaktif apabila terlepas dari kelongsong. Penghalang keempat adalah perisai beton yang berbentuk kolam sebagai wadah atau penampung air. Penghalang kelima dan keenam adalah sistem pengukung reaktor secara keseluruhan yang terbuat dari pelat baja dan beton setebal dua meter dan kedap udara dan penghalang terakhir adalah jarak, karena umumnya reaktor nuklir dibangun didaerah yang cukup jauh dari pemukiman penduduk.

Pengolahan Limbah Radioaktif
Sebagaimana proses industri, pengolahan nuklir untuk tujuan penelitian juga menghasilkan limbah yang dinamakan limbah radioaktif. Limbah ini hampir 99% berasal dari bahan bakar bekas yang radioaktifitasnya masih tinggi, sedangkan 1% berasal dari baju pelindung, kain pembersih, peralatan laboratorium, dan sarung tangan yang digunakan oleh para pekerja reaktor. Untuk proses pengolahan limbah nuklir di Indonesia, dilakukan di Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR) di PPTN Serpong.

Tahapan pengolahan limbah radioaktif ini dimulai dari pengangkutan limbah dari instalasi penimbun limbah ke IPLR dengan mobil pengangkut khusus. Untuk limbah padat dimasukkan kedalam drum yang dilengkapi dengan label informasi limbah, sedangkan limbah cair dimasukkan dalam tangki penampung. Pengolahan limbah cair dilakukan dengan cara evaporasi untuk mereduksi volume limbah. Konsentrat hasil evaporasi selanjutnya dikungkung dalam shell beton 950 dengan campuran semen. Sedangkan untuk limbah radioaktif cair korosif yang mengandung flour, dilakukan secara kimia pada fasilitas chemical treatmen.

Untuk limbah cair organik dan limbah padat terbakar, direduksi volumenya dengan cara insenerasi dengan kapasitas pembakaran 50 kg/jam beserta peralatan sementasi abu dalam drum 100L. Untuk limbah padat termampatkan proses reduksi volume dilakukan dengan cara kompaksi dengan kekuatan 600 kN. Sedangkan untuk limbah padat tak terbakar dan tak termampatkan, pengolahannya dilakukan secara langsung dengan cara sementasi dalam shell beton 350L/200L. Selanjutnya limbah dengan berbagai aktivitas (aktivitas tinggi, menengah, dan rendah) disimpan di fasilitas penyimpanan limbah sementara, yang kedap air berdasarkan kelompok aktivitasnya masing-masing. Waktu penyimpanan sementara berkisar antara 10-50 tahun dan selama itu, aktivitas zat radioaktif selalu dipantau, hingga waktu paruhnya benar-benar telah habis dan aman bagi lingkungan.

Pemanfaatan Nuklir
Seperti telah disinggung di awal, bahwa teknologi nuklir dewasa ini telah didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Terlepas dari pemanfaatannya sebagai senjata perang, tenaga nuklir khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang. Bidang-bidang itu antara lain bidang energi, kedokteran, pertanian, industri, peternakan, dan lain sebagainya.

Dibidang energi, tenaga nuklir telah dimanfaatkan secara besar-besaran untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Bidang kedokteran telah mengambil manfaat dari tehnik nuklir seperti pemeriksaan medik dengan menggunakan pesawat gamma kamera, renograf-prototipe yang berguna untuk diagnosis fungsi ginjal, pesawat sinar X-prototipe yang berguna sebagai diagnosis anatomi organ tubuh, Thyroid uptake-prototipe untuk uji tangkap gondok, dan brachterapi yang digunakan sebagai terapi kanker rahim, pemeriksaan jantung koroner, dan mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan. Dibidang pertanian, tehnik nuklir dimanfaatkan untuk mendapatkan varitas tanaman yang unggul seperti varitas padi dan kedelai melalui tehnik irradiasi.

Dibidang industri, Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic Control System (NCS) telah dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan atau kelainan pada sistem kerja alat industri. DSC dan NSC akan secara otomatis melakukan pengendalian jika terdapat ada kelainan dalam operasi terutama dalam sistem produksi. Dibidang peternakan, tehnik nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain sebagainya.

Penutup
Merujuk pada kenyataan bahwa nuklir telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka sudah saatnya phobia akan tragedi Hiroshima dan Nagasaki 60 tahun silam menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Tidaklah bijak jika masyarakat kita mengadili (menilai buruk) sesuatu, sementara dia sendiri tidak mengerti tentang substansi apa yang disalahkan. Untuk itu sudah saatnya masyarakat kita, mesti berpikir positif akan setiap perkembangan teknologi nuklir. Demikian juga dengan peneliti dan ahli nuklir, dengan adanya kepercayaan dari masyarakat, diharapkan mereka dapat profesional melakukan kerjanya berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang telah ada dan meminimalisasi kegagalan yang mungkin terjadi. Tentunya masyarakat kita tidak ingin Tragedi Chernobyl di Ukrania akan terulang dan bahkan terjadi di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

1. Anggraita, Pramudita. 2004. Atom. Artikel pada Majalah Natural Edisi IX/Tahun V/Maret 2004. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

2. Akhadi, Muklis, 1997. Pengantar Teknologi Nuklir. PT. Rineka Cipta, Jakarta

3. Eriyanto. 2002. Senjata Nuklir, Dibenci Sekaligus Diminati. Artikel pada Majalah Natural Edisi V/Mei 2002. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

4. Kegiatan dan Hasil-hasil Penelitian BATAN. Diakses 2 Februari 2007 Pukul 15.30 WIB (Situs Web BATAN)

5. Hermawan, Beni., Robi Martin, Incik Budi P, Misbahuddin Nur. 2006. Uji Ketahanan Korosi Logam Zirkonium dan Ingat Paduan Zr-Mo-Fe-Cr sebagai Kandidat Kelongsong Bahan Bakar Nuklir. PKMPI Dirjen DIKTI 2006. Jakarta

6. Laporan Analisis Keselamatan (LAK) Reaktor G. A Siwabessy

7. Keselamatan Reaktor Riset Baru dan Yang Telah Ada Dalam Kaitan Dengan Peristiwa Eksternal. Diterjemahkan dari Dokumen IAEA Safety Report Series No. 41 oleh Hendriyanto Hadithjayono (Direvisi Juli 2005). Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN

8. Manajemen Penuaan Reaktor Riset. Diterjemahkan dari Dokumen IAEA TECDOC-792 oleh Hendriyanto Hadithjayono (Direvisi Juli 2005). Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN

9. Nurhayati, Liya. 2004. Nuklir, Inti Atom Tanpa Kulit. Artikel pada Majalah Natural Edisi IX/Tahun V/Maret 2004. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

10. Nurhayati, Liya. 2004. Pemanfaatan Nuklir, Teknologi Tepat Guna. Artikel pada Majalah Natural Edisi IX/Tahun V/Maret 2004. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

11. Nur, M. Reaktor Nuklir, Dari Riset Hingga Bom Atom. Diakses Tanggal 2 Februari 2007 Pukul 15.30 WIB (Situs Surat Kabar Pikiran Rakyat)

12. Putra, Sinly Evan. 2006. Studi Efektivitas NALCO 23226 sebagai Inhibitor Korosi dan Kerak pada Sistem Pendingin Skunder Reaktor Serba Guna G. A Siwabessy (RSG-GAS). Laporan PKL P2TRKN BATAN Serpong. Provinsi Banten

13. Putra, Sinly Evan. 2005. Atom, Partikel Alam Semesta. Artikel pada Majalah Natural Edisi X/Tahun VI/Maret 2005. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

14. Reaktor Nuklir. Diakses Tanggal 2 Februari 2007 Pukul 15.30 WIB (www.wikipedia.org)

15. Suhupi, Azizi. 2004. PLTN, Solusi Terbaik Krisis Energi. Artikel pada Majalah Natural Edisi IX/Tahun V/Maret 2004. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

16. Sumijanto. 2003. Evaluasi Pengelolaan Kimia Air Pendingin Primer Reaktor Kartini, Reaktor G.A Siwabessy dan Reaktor Triga 2000. Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII. P2TKN BATAN. Serpong

17. Wijaya, Yasir. 2004. Mengenal Lembaga Nuklir Indonesia. Artikel pada Majalah Natural Edisi IX/Tahun V/Maret 2004. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

18. Wijaya, Yasir. 2004. Penanggulangan Limbah Radioaktif. Artikel pada Majalah Natural Edisi IX/Tahun V/Maret 2004. FMIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung

bagian daerh sensitif pada wanita

Sensitivitas Perempuan Berdasarkan Warna Kulit
Semua pasti akan menyetujui jika perempuan merupakan makhluk indah yang diciptakan untuk mendampingi lelaki. Karena perempuan dalam kehidupan ini memiliki kondisi yang berbeda-beda dan diciptakan dengan berbagai macam warna kulit yang berlainan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, memiliki keistimewaaan dan kenikmatan rasa yang berbeda.
Dalam hal seks, seorang lelaki apabila menginginkan istrinya mengalami kepuasan dalam berhubungan seks, haruslah mengetahui secara pasti keingginan pasangannya. Memang keinginan untuk dimanja dan disayang merupakan keinginan mendasar tiap perempuan. Oleh karenannya untuk membahagiakannya seorang lelaki harus pintar-pintar mengambil hati dan mengerti keinginan istrinya.
Seorang lelaki jika ingin memberikan kepuasan seks pada istrinya, terlebih dahulu harus mengetahui bagian-bagian khusus yang paling sensitif dari tubuh istrinya. Jika hal tersebut sudah diketahui maka dalam berhubungan seks akan lebih mudah baginya untuk memberikan kepuasan birahi dan kenikmatan maksimal pada istrinya.
Karena memang perempuan diciptakan dalam berbagai macam warna kulit yang berbeda. Bagi seorang perempuan, warna kulit bisa memberitahukan dimana bagian tubuhnya yang paling peka dan sensitif. Ada beberapa bagian-bagian tubuh perempuan yang paling sensitif berdasarkan warna kulitnya, simak berikut ini.
Perempuan berkulit putih. Perempuan berkulit putih memiliki bagian sensitif pada seluruh tubuhnya dan kalau diraba akan menghantarkan kepuasan padanya. Namun demikian ada bagian-bagian tertentu yang paling sensitif yaitu pada bagian batang paha bagian dalam sampai pangkalnya, kedua payudaranya serta bibirnya. Apabila anda ingin bercinta dengan istri anda yang berkulit putih ini, mulailah dengan mencium bibirnya, kemudian merambat kebawah rabalah kedua buah dadanya dan rabalah bagian pahanya sebelah dalam. Dengan perlakukan anda tersebut maka istri anda yang berkulit putih ini akan tidak mampu melepaskan kenikmatan yang telah dirasanya.
Perempuan berkulit kuning. Bagian tubuhnya yang paling sensitif terletak di batang lehernya, daerah sekitar susu menuju perut bagain bawah dan punggungnya. Untuk perempuan ini mulailah bercinta dengan menciumi batang lehernya terutama pada bagian bawah dagu dan tengkuk. Kemudian berpindahlah ke belahan buah dadanya (bukan buah dadanya) lalu ke arah perut. Rasakan getaran pasangan anda saat anda menciumi daerah sekitar perutnya hingga daerah anak rambut di daerah Mrs.V-nya. Bisa dipastikan bahwa pasangan anda akan sangat menikmatinya.
Berkulit kemerahan. Biasanya hampir sama dengan perempuan berkulit putih tetapi perempuan berkulit kemerahan akan bergejolak birahinya jika dirangsang pada bagian susunya dan paha sebelah dalamnya. Kelebihan perempuan berkulit kemerahan adalah sangat sensitif bila disentuh bagian bokongnya. Untuk bercinta dengan perempuan berkulit kemerahan anda bisa memulainya dari kakinya. Sentuhlah kakinya dan ciumilah kecil, lalu naikkan tangan anda menuju kedua pahanya. Saat anda menciumi bagian pahanya jangan lupa untuk meremas bokongnya. Bisa dipastikan pasangan anda akan merasa puas dengan apa yang anda lakukan. Lalu naiklah ke bagian atas tubuhnya dan seterusnya.
Berkulit hitam manis. Biasanya perempuan berkulit hitam manis, paling sensitif di daerah sekitar Mrs.V-nya. Jika istri anda berkulit hitam manis maka anda harus pandai bermain-main di daerah ini sebelum melakukan hal yang utama. Pergunakan jari-jari anda, atau bibir dan lidah anda. Setelah istri anda sudah “panas” barulah anda melakukan hal yang utama. Bila hal ini yang anda lakukan maka istri anda akan terkapar puas.
Sebenarnya semua itu tergantung bagaimana anda membagi cinta dengan pasangan agar tercipta hubungan intim yang berkualitas dan harmonis. Tapi tidak ada salahnya juga jika anda mempraktekkannya kepada pasangan resmi anda. Agar terbukti kebenarannya. Selamat mencoba.